Pantura, Jeburin Aja Lubang-Lubangnya


Lama tidak nulis, karena habis ikut Milad 3 TDA adakan tour de Jawa. Ada bisnis dengan orang tua ingin saya tuntaskan. Sungkem teramat takzim pada orang tua di kota Malang. Buah dari mendengar pak Jamil berekpresi. Melewati Pantura, penuh bertabung lubang-lubang jalanannya. Jalanan kalo dipikir tenyata banyak memberi hikmah kehidupan. Mau tahu apa saja itu? Mungkin mirip dengan bisnis kita.

Pertama :
Kalo Anda di jalanan, sekencang-kencangnya Anda berjalan, membabat habis siapapun yang ada di depan, hingga Anda merasa habis itu saingan, tetap saja akan Anda temui kenyataan, bahwa ada lagi kendaraan lain di depan.. Dan kendaraan lainnya lagi di depan. Nda pernah habis.

Dan hidup pun demikian. Bisnis pun demikian. Semua sudah ada jadwalnya sendiri untuk berhasil. Dia sudah duluan. Kita kemudian. Seperti para balita kapan dia mulai jalan tidak bisa kita paksa barengan. Semua ada saatnya untuk bisa. Karenanya saya jadi sadar. Hidup dan begitu juga bisnis, bukan pacuan. Bukan lomba dulu-duluan. Bukan adu maju-majuan. Ikuti saja alur waktunya. Maka Hidup dan bisnis akan menjadi kenikmatan.

Kedua :
Kalo Anda di jalanan, bisa saja tergoda untuk membuntuti lain kendaraan. Mungkin karena Anda suka mereknya. Mungkin karena Anda senang warnanya. Mungkin karena itu mobil idaman Anda, biar ketularan. Dia cepat Anda pun mengikuti kecepatannya. Kemarin saya sendiri terpancing hal yang sama. Saya membuntuti kecepatannya. Sayang tak terkejar walau bayanganya. Dia melaju begitu cekatan. Saya terseok di setiap tikungan. Saya tergencet diantara truk gendut yang ngos-ngosan. Mobil favorit saya hilang dari penglihatan. Pastilah ia sudah nun jauh di depan. Perjalanan jadi nda nyaman. Saya merasa kehilangan. Bagai kesetanan, saya lalap jalanan. Ada lubang lubang juga saya makan. Mana nih mobil idaman? Satu kota, dua kota terlewatkan. Eeeee, tahu-tahu dia muncul lagi di belakang langsung menyalip lagi. Lho jadi dia tidak di depan… mungkin ia tadi di depan. Lalu mampir makan… sayanya aja yang kepanasan hati membuntuti. Padahal dia punya jadwal sendiri, punya plan sendiri.

Dan hidup pun demikian. Bisnis pun demikian. Tergoda untuk mengikuti sang panutan. Tanpa sadar, sudah pasti kita beda dengan sang pujaan. Kekuatan mesinnya beda. Ketrampilan setirnya beda. Lebih dalam lagi, ukuran dia butuh berhenti untuk kencing atau untuk makan beda. Mungkin malah kota tujuannya beda. Kita hanya melihat dia pada sepotong perjalanannya dan kita tertarik pada tampilannya. Lalu jadi buta mengikuti dia. Mengorbankan kenikmatan perjalanan kita sendiri. Saya jadi sadar! Hidup dan bisnis sebaiknya dari awal menetapkan tujuan. Kedua : mengetahui kemampuan kendaraan. Ketiga : susuri saja jalan Anda. Tarikan demi tarikan. Hingga sampai di tujuan yang Anda tetapkan.

Di komunitas seperti TDA, adalah keniscayaan untuk berkelimpahan panutan. Tapi justru Anda akan bingung menentukan ikutan. Masing-masing kita begitu unik. Akan justru lebih bermakna, jika masing-masing kita mengasah kekhususan kita. Yang sukses ditangan beliau belum tentu terulang sama di tangan kita. Sebaiknya kita segera kembali pada 3 hal. Tetapkan tujuan, mengetahui kemampuan, dan tekuni perjalanan.

Ketiga :
Menghadapi lubang-lubang di jalanan Pantura, semua tergantung pada tipe dan ukuran kendaraan. Tipe yang pengendara pas diatas ban depan. Atau mobil ukuran kecil. Goncangannya akan sangat terasa. Sebaiknya lubang dihindari. Sedan bagus, untuk lubang kecil hingga sedang, tabrak saja. Lubang gede, mikir-mikir. Takut bampernya yang rendah kegerus. Untuk bis dan truk yang bongsor… alaaaa, semua lubang dilibas saja.

Dan hidup pun demikian. Bisnis pun demikian. Semua tergantung Anda sedang di tipe dan ukuran seberapa? Kalo kita masih kecil lubang kecilpun kita harus mikir-mikir. Lubang permasalahan semisal "Mending beli banyak untuk satu jenis agar dapat harga murah, tapi resikonya jadi ngendon lama karena pasar belum seberapa, atau beli sedikit saja resiko diskon tipis, tapi jadi nda terlalu numpuk stok kelamaan". Misal lubang lain "mending banyakin sales atau promo atau banyakin stok??" Karena dana kecil maka bisa jadi ini jadi masalah. Tapi ketika dana atau pasar sudah besar mungkin tidak masalah. Bis dan truk selain karena badannya besar juga sudah sangat berpengalaman dengan kondisi jalan. Wong sudah sekian kali nglewati. Jadi jalannya pun lebih lincah. Cepat. Dan masih memberikan kenikmatan yang cukup.

Keempat :
Perjalanan menjadi menyenangkan atau membosankan tergantung rekan seiring Anda di satu mobil. Pasangan yang mendukung. Rekan se-KMM yang menemani. Itulah kunci hidup dan bisnis Anda menjadi perjalanan yang menyenangkan. Pasangan berguna bukan untuk saling memandang, tapi untuk bersama-sama memandang sesuatu.

Kelima :

Sebaiknya Anda sekalian pada mengadakan perjalanan pulang kampung deh, biar bisa mengisi hikmah nomer selanjutnya lagi untuk dibagikan ke sesama.

0 komentar: