SARUNG Model Baru 2009 : Sarung Polos Warna



Pertama kali di pasaran. Pertama kali di internet. Pertama kali di dunia
Sarung Trend Baru, start Akhir Maret 2009

Keterangan lebih lanjut : http://sarungpoloswarna.blogspot.com/

Suami Suami Takut Allah


Dalam hidup dan bisnis, pasangan memberikan warna yang sangat menentukan agar langkah kita berterusan atau berkesudahan. Sukses atau gagal. Ada sejumlah permasalahan yang akrab kita temui dalam perjalanan hidup dan bisnis berkaitan dengan hubungan dengan pasangan hidup. Suami atau istri. Tidak semua orang bisa menyelesaikan masalahnya, mengingat keterbatasan pengetahuan dan teladan. Sayang, di tengah masyarakat kita, yang malah sering ditampilkan adalah teladan dan pengetahuan yang tidak mendidik. Misal tontonan sinetron Suami Suami Takut Istri itu. Untuk itulah tulisan itu dibuat, agar menjadi referensi lain dari informasi yang kita dapat. Agar dalam hidup dan bisnis kita mendapatkan oase pencerahan - walau secuil . Dengannya, menghadapi terpaan masalah berbisnis jadi lebih ringan, bisnis pun tetap berjalan. Judulnya sengaja berkebalikan dengan yang biasa kita dengar, judulnya suami - suami takut Allah. Bagaimana mereka bersikap dalam hidup dan bisnis ???

Suami - suami yang takut Allah itu antara lain adalah mereka yang :

1. Mereka sadar bahwa mereka bukan sedang mencari pasangan seideal malaikat. Dan menyadari dari awal bahwa pastilah akan ada kelemahannya. Justru kelemahan pasangan itulah soal-soal ujian hidup yang harus disikapinya sehingga lulus ujian dan naik kelas.
Kesadaran ini pastilah membuat proses memilih tidak lah rumit. Proses menjalani hidup rumah tangga pun tidak lah berat. Ketika pertentangan terjadi, perbedaan pendapat terjadi, bukannya menghindar lari, atau mencari kompensasi. Sadari saja "Yah saya memang tidak menikah dengan malaikat, so what dengan kekurangan dia" saya toh tetap bisa bernapas dan hidup. Menelan makan dan menenggak minum. So what dengan kesalahannya padaku. Saya terlalu besar deh di mata ALLAH sebagai hambaNya untuk menyerah pada cobaan segini saja.

2. Ketika ada godaan "rumput yang lain tampak lebih hijau", mereka menyadari bahwa mereka menikah dengan sekuntum bunga yang sangat mudah patah, segelas bening kaca yang mudah pecah ( bahasa kargo nya "Handling with care. Fragile !!"). Sementara tanggung jawabnya sebagai laki-laki dalam sumpah nikahnya adalah untuk melindungi. Melindungi yang tidak hanya fisik dan hartanya, tapi juga hati dan perasaannya. Sungguh akan terlukanya dia jika kejadian itu men'jadi' dan betapa ingkarnya kita dari tugas kita melindungi tersebut.

3. Ketika ada hembusan nafas selingkuh. Rekan kerja begitu menggoda. Konsumen begitu luar biasa, atau tetangga usaha begitu membuat terpana. Ada kesadaran bahwa kita menanggung beban rantai yang tidak boleh putus dalam membuat sejarah kebaikan dan kesucian. Dari keturunan atas kita. Jangan diawali kita sejarah kesucian itu terhenti.
Atau mungkin kita melihat ada dalam darah kita bakatnya, karena diatas kita pun - bapak, atau kakek - melakukannya. Tidak kah kita punya nyali untuk memutus nya di saat sejarah kita?? Sehingga sejarah baru bersemai di bawah kita. Karena kita lah sang pemula.
Mungkin karena wajah, sehingga dia begitu mempesona. Mungkin karena harta, dia jauh lebih dari kita - apalagi kita begitu butuh modal -, rasanya dia lah solusi singkat segalanya kita akan dapat. Mungkin karena logika, sehingga dia begitu luar biasa.
Yang perlu kita ingat pada saat-saat yang sangat tidak proposional itu adalah… pasangan kita punya tabungan budi jauh lebih banyak pada kita, yang dimulainya sejak kita susah, yang diberikannya apapun kondisi kita. Dia lah pasangan kita, orang yang paaaaling berjasa daripada wanita manapun di dunia ini, dan tidak sepantasnya kita membalas dengan tuba.
Dan dari doa-nya lah segala keberadaan kita dan pencapain kita sekarang dipanjatkan nya sebelumnya. Dari doa nya dan hanya dari doa nya.


Masih panjang lanjutannya… tapi ini dulu ya bro… sumpah ngantuuuk

Informasi Herbal, Merokok Ternyata Tidak Berbahaya

Ternyata Rokok Tidak Berbahaya

Banyak orang menghawatir- kan bahaya rokok dan menakutinya, tapi setelah
diselidiki oleh beberapa pakar dalam bidangnya ternyata rokok itu sama sekali
tidak berbahaya. Kemudian para pakar sepakat untuk membuktikan- nya dengan
mengambil dari beberapa hikayat pada zaman dahulu kala di mana kala itu nenek
moyang kitapun telah membuktikannya melalui beberapa percobaan.
Buktinya seperti cerita di bawah ini, dia tetap sehat walafiat.
Untuk lebih jelasnya dapat dibuktikan lewat penemuan oleh beberapa dari ahli di
bawah ini:

Pada zaman dahulu kala, ada tiga orang dokter.
Mereka selalu bersama kemana saja mereka pergi.
Tapi ketiga-tiganya memiliki kegemaran berlainan.

A. dr Jon Sumawan (suka main perempuan)
B. dr Jon Walker (suka minum minuman keras)
C. dr Jon Kretek (suka segala jenis rokok) ..

Suatu hari ketiga sahabat ini berjalan jalan tanpa tujuan. Tiba-tiba ketiganya
bertemu dengan sebuah ketel/kendi (seperti cerita Aladin). Lalu salah seorang
mengambilnya lalu meng-gosok2kan ketel tersebut. Sejurus kemudian asap keluar
dari corong ketel tersebut dan secara perlahan berganti menjadi satu makluk yang
menyeramkan yakni sesosok jin yang ganas.
Lalu jin tersebut tertawa: 'Ha ha ha...' dan berkata 'Akulah Jin
Ifrit!

Karena kamu telah membebaskan aku dari ketel itu maka aku akan menuruti apa
saja permintaan kamu sekalian.
Ketiga sahabat yang pada mulanya panik dan takut menjadi gembira lalu termenung
dan berpikir tentang peluang dan kemauan masing-masing yang mungkin hanya sekali
mereka jumpai dalam hidup mereka.
Lalu mereka memilih kemauan mengikuti kegemaran masing-masing.

Berkatalah si A,'Aku mau perempuan-perempuan muda dari berbagai bangsa di
seluruh dunia dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku
selama 10 tahun.'
Pufff ........!! dengan sekejap mata jin menyempurnakan permintaan si A.

Berkata si B, 'Aku mau semua jenis arak dari seluruh dunia untuk bekal
selama sepuluh tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu
aku selama 10 tahun.'
Pufff .......... !! dalam sekejap mata jin menyempurnakan permintaan si B.

Berkata pula si C,'Aku mau semua jenis rokok dari seluruh dunia untuk
bekal selama sepuluh tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan
ganggu aku selama 10 tahun.'
Pufff ........... !! dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si
C.

Setelah genap 10 tahun, maka jin tersebut muncul kembali untuk membuka pintu
gua masing-masing sebagaimana yang dijanjikan.

Maka jin tersebut pergi membuka pintu gua si A, ketika dibuka maka keluarlah si
A dengan keadaan kurus kering, berdiri pun tidak bisa karena tidak sanggup untuk
menggerakkan lutut sebab hari-hari hanya memuaskan nafsu dengan perempuan.
Tiba-tiba si A pun jatuh ke tanah lalu mati!!

Setelah itu jin tersebut pergi ke gua si B, ketika pintu dibuka maka keluarlah
si B dengan perut yang sangat buncit karena hari-hari mabuk-mabukan. Jalan pun
terhuyung-huyung.
Tiba-tiba si B pun jatuh ke tanah lalu mati !!

Setelah itu jin pergi ke gua si C dan membuka pintu gua. Tiba2 si C keluar
dalam keadaan sehat walafiat dan
terus MENAMPAR si jin Sambil memaki si jin ia berkata:
JIN GUOBLOOOKK ...!!!!
KOREKNYA MANA .???!!!

Safety Lesson-nya :
'Rokok Tidak akan berbahaya, sepanjang tidak ada koreknya'

Just KIDDING Bro & Sist

Pantura, Jeburin Aja Lubang-Lubangnya


Lama tidak nulis, karena habis ikut Milad 3 TDA adakan tour de Jawa. Ada bisnis dengan orang tua ingin saya tuntaskan. Sungkem teramat takzim pada orang tua di kota Malang. Buah dari mendengar pak Jamil berekpresi. Melewati Pantura, penuh bertabung lubang-lubang jalanannya. Jalanan kalo dipikir tenyata banyak memberi hikmah kehidupan. Mau tahu apa saja itu? Mungkin mirip dengan bisnis kita.

Pertama :
Kalo Anda di jalanan, sekencang-kencangnya Anda berjalan, membabat habis siapapun yang ada di depan, hingga Anda merasa habis itu saingan, tetap saja akan Anda temui kenyataan, bahwa ada lagi kendaraan lain di depan.. Dan kendaraan lainnya lagi di depan. Nda pernah habis.

Dan hidup pun demikian. Bisnis pun demikian. Semua sudah ada jadwalnya sendiri untuk berhasil. Dia sudah duluan. Kita kemudian. Seperti para balita kapan dia mulai jalan tidak bisa kita paksa barengan. Semua ada saatnya untuk bisa. Karenanya saya jadi sadar. Hidup dan begitu juga bisnis, bukan pacuan. Bukan lomba dulu-duluan. Bukan adu maju-majuan. Ikuti saja alur waktunya. Maka Hidup dan bisnis akan menjadi kenikmatan.

Kedua :
Kalo Anda di jalanan, bisa saja tergoda untuk membuntuti lain kendaraan. Mungkin karena Anda suka mereknya. Mungkin karena Anda senang warnanya. Mungkin karena itu mobil idaman Anda, biar ketularan. Dia cepat Anda pun mengikuti kecepatannya. Kemarin saya sendiri terpancing hal yang sama. Saya membuntuti kecepatannya. Sayang tak terkejar walau bayanganya. Dia melaju begitu cekatan. Saya terseok di setiap tikungan. Saya tergencet diantara truk gendut yang ngos-ngosan. Mobil favorit saya hilang dari penglihatan. Pastilah ia sudah nun jauh di depan. Perjalanan jadi nda nyaman. Saya merasa kehilangan. Bagai kesetanan, saya lalap jalanan. Ada lubang lubang juga saya makan. Mana nih mobil idaman? Satu kota, dua kota terlewatkan. Eeeee, tahu-tahu dia muncul lagi di belakang langsung menyalip lagi. Lho jadi dia tidak di depan… mungkin ia tadi di depan. Lalu mampir makan… sayanya aja yang kepanasan hati membuntuti. Padahal dia punya jadwal sendiri, punya plan sendiri.

Dan hidup pun demikian. Bisnis pun demikian. Tergoda untuk mengikuti sang panutan. Tanpa sadar, sudah pasti kita beda dengan sang pujaan. Kekuatan mesinnya beda. Ketrampilan setirnya beda. Lebih dalam lagi, ukuran dia butuh berhenti untuk kencing atau untuk makan beda. Mungkin malah kota tujuannya beda. Kita hanya melihat dia pada sepotong perjalanannya dan kita tertarik pada tampilannya. Lalu jadi buta mengikuti dia. Mengorbankan kenikmatan perjalanan kita sendiri. Saya jadi sadar! Hidup dan bisnis sebaiknya dari awal menetapkan tujuan. Kedua : mengetahui kemampuan kendaraan. Ketiga : susuri saja jalan Anda. Tarikan demi tarikan. Hingga sampai di tujuan yang Anda tetapkan.

Di komunitas seperti TDA, adalah keniscayaan untuk berkelimpahan panutan. Tapi justru Anda akan bingung menentukan ikutan. Masing-masing kita begitu unik. Akan justru lebih bermakna, jika masing-masing kita mengasah kekhususan kita. Yang sukses ditangan beliau belum tentu terulang sama di tangan kita. Sebaiknya kita segera kembali pada 3 hal. Tetapkan tujuan, mengetahui kemampuan, dan tekuni perjalanan.

Ketiga :
Menghadapi lubang-lubang di jalanan Pantura, semua tergantung pada tipe dan ukuran kendaraan. Tipe yang pengendara pas diatas ban depan. Atau mobil ukuran kecil. Goncangannya akan sangat terasa. Sebaiknya lubang dihindari. Sedan bagus, untuk lubang kecil hingga sedang, tabrak saja. Lubang gede, mikir-mikir. Takut bampernya yang rendah kegerus. Untuk bis dan truk yang bongsor… alaaaa, semua lubang dilibas saja.

Dan hidup pun demikian. Bisnis pun demikian. Semua tergantung Anda sedang di tipe dan ukuran seberapa? Kalo kita masih kecil lubang kecilpun kita harus mikir-mikir. Lubang permasalahan semisal "Mending beli banyak untuk satu jenis agar dapat harga murah, tapi resikonya jadi ngendon lama karena pasar belum seberapa, atau beli sedikit saja resiko diskon tipis, tapi jadi nda terlalu numpuk stok kelamaan". Misal lubang lain "mending banyakin sales atau promo atau banyakin stok??" Karena dana kecil maka bisa jadi ini jadi masalah. Tapi ketika dana atau pasar sudah besar mungkin tidak masalah. Bis dan truk selain karena badannya besar juga sudah sangat berpengalaman dengan kondisi jalan. Wong sudah sekian kali nglewati. Jadi jalannya pun lebih lincah. Cepat. Dan masih memberikan kenikmatan yang cukup.

Keempat :
Perjalanan menjadi menyenangkan atau membosankan tergantung rekan seiring Anda di satu mobil. Pasangan yang mendukung. Rekan se-KMM yang menemani. Itulah kunci hidup dan bisnis Anda menjadi perjalanan yang menyenangkan. Pasangan berguna bukan untuk saling memandang, tapi untuk bersama-sama memandang sesuatu.

Kelima :

Sebaiknya Anda sekalian pada mengadakan perjalanan pulang kampung deh, biar bisa mengisi hikmah nomer selanjutnya lagi untuk dibagikan ke sesama.

Rumah Bisnis

Rumah saya, hampir tiap hari menjadi tempat kumpulnya banyak orang. Kalo nda saya yang bawa-bawa teman, ya ibu-ibu temen istri yang pada nge-pos dirumah. Anak-anak juga pada mbawa gengnya ngumpul main di rumah. Yang kecil TK mbawa gerombolan bocah bocah yang tukang mberantakin segala mainan. Yang gede SD mbawa gerombolan yang bawaannya lapeerr melulu dan tukang ngabisin segala makanan di rumah.

Dari yang awalnya tidak produktif akhirnya kepikiran kenapa nda saya + istri manfaatkan untuk naruh dagangan ini itu. Barangnya dibikin struktur harga kalo untuk ke konsumen end-user ato kalo ada yang minat dijual lagi. Lalu herbal kami angkut dari toko, kami promosikan. Lalu selimut juga pernah kami sajikan. Boomingnya kemarin ketika kami dapat barang jilbab murah. 10.000 dapat 3. Lalu parfum Wardah yang dibadrol aslinya 75ribu saya jual 25ribu. Karena terkenal rumah kami ada barang-barang murah dan bisa untuk didagangkan lagi ( grosir ) maka rumah makin rame dengan ibu-ibu. Mereka datang dan datang lagi ke rumah untuk nanyakan : ada barang apa lagi, ada peluang jualan apalagi buat saya ( yang pedagang )

Teman-teman saya yang profesi sales freelance, yang tahu hal itu akhirnya kepikiran untukmenaruh barang-barang mereka agar ikut kejual disitu. Mikir mereka ini channel dsitribusi baru dan unik. Langsung ke ibu-ibu konsumen akhir mereka. Pampers, tisu, kopi, terasi, minyak goreng. Harganya bisa murah karena itu buangan sales resmi perusahaan yang sedang kejar target volume.

Saya jadi berpikir. Ini traffic udah bagus, mengapa tidak dijadikan serius aja. Kalo yang dulu adanya barang tidak kontinyu, diperbaiki agar lebih kontinyu. Kalo yang dulu harga tidak terstruktur, sekarang lebih tertata. Kalo yang dulu nda pake dikoar-koarkan, sekarang pake diumumkan ke masarakat yang lebih luassss. Kalo dulu dele sekarang tempe… wuitzzzz apaan tuh.

Saya jadi ingat kekayaan yang ada di komunitas TDA. Di TDA itu banyak rekan yang siap supply barang semisal kita ingin mengikuti bazar. Misal baju anak Kidzwear Mas Anto - ITC Cempaka. www.bajuanak.net Atau batik dari Om Waru Rafie di http://www.batikbazaar.blogspot.com/
Barang yang kita beli akhirnya adalah barang yang laku saja. Yang nda laku bisa dipulangin. Mas Abduh dengan koleksi batiknya juga gitu. www.rumahbatik.com. Mengetahui penawaran itu sebenarnya saya udah gatel aja.. Aduh dimana dan kapan ya ada bazar lagi. Give me bazar.. Give me bazar.

Lalu ide itu muncul. Wait…..
Kenapa saya bingung mencari pasar… ciptakan saja pasar sendiri.
Kenapa saya bingung cari bazar... bikin aja bazar sendiri.
Kenapa saya bingung cari pameran... bikin aja pameran sendiri.
Sebagemana Abdurahman bin Auf membeli lahan dan membuat pasar sendiri, tidak ngikut jualan di pasar lama yang dikuasai Yahud.

Bayangkan misalnya mekanismenya begini :
Kita deal dengan rekan TDA yang punya barang, tanggal sekian sampe sekian kita pinjam barang untuk bazar.
Seminggu sebelum bazar kita bikin deh undangan ato pengumuman. 1 HVS bagi 2... ato 1 HVS bagi 4. difotokopi yang banyak
Bikin kata-kata yang bertenaga :
Bazar di rumah Bu SBY ( Si Bu Yem )
Baju Anak Kualitas Butik Harga Mung Sa-ithik !!!!
55ribu dicoret jadi 35rb.
45ribu dicoret jadi 25rb.
Pembelian 3 stel otomatis berhadiah payung
Pembelian 5 stel otomatis berhadiah payung + pijet
Pembelian 10 stel otomatis berhadian payung + pijet + kerokan + uang kerokannya boleh dibawa pulang
Lalu dibagi-bagikan itu pengumuman ke tetangga se RT, sesekolah anak-anak, se RW,
Titip ke bang ojek, bang angkot dan bang rhoma irama….
Kurang 1 hari dibagi-bagikan lagi
Lalu bazar deh… dimana… di rumah kita sendiri….
Nda pake transport, nda pake bayar restribusi,
Sehari.. Dua hari… bazar, terserah deal nya dengan yang punya barang.
Minggu depan diulang lagi begitu,
Ato sebulan sekali di minggu pertama awal bulan saja ketika orang-orang baru gajian…
Tapi dengan barang yang beda lagi, dari temen TDA yang lain lagi
Baju bayi? Baju Batik? Baju muslim?
Atau Anda ingin dalam 1 waktu sekaligus Anda kontak beberapa teman TDA agar bisa tawarkan beberapa macam barang sekaligus??
Pun bazar ini bisa Anda lakukan sendiri
Atau bersama-sama
Mungkin satu mastermind kolaborasi bikin 1 acara bazar rumahan begini….
Jadi acara mastermindnya langsung real praktek
Dan hebatnya lagi, kalo dipilih di rumah anggota yang masih TDB
Biar makin cepet terwujud cita-citanya jadi the real TDA
Jadi kita bom itu rumahnya dengan dipaksa jadi sentra bisnis…
Kalo tiap bulan bisa rutin ngadain begini, atau tiap minggu, dan disambung tiap hari selalu ada barang yang bisa dijual di rumah…
Bahkan untuk yang mau beli untuk dijual lagi….
Rumah anda itulah yang saya maksud dengan julukan
RUMAH BISNIS
Rumah dimana "selalu ada peluang bisnis disini"

Terbayangkah Anda bahwa ide ini bisa lagi diperkaya dengan begini :
Rumah Bisnis - selalu ada peluang bisnis di sini
Rumah anda adalah tempat dimana orang-orang disekitar anda
'bahkan' bisa berbelanja grosir barang-barang yang dia bisa jual lagi di kantornya, di komunitas keluarga besarnya, di jaringan teman-temannya.
Rumah anda itulah sentra-sentra yang akan menyemarakkan kewirausahaan hingga ke kampung-kampung. Ibu-ibu jadi ada keaktifan untuk berdagang. Deket ini dari rumah. Lagian harganya bagus sehingga tiap yang kesana selalu kepikiran untuk njual lagi….

Rumah bisnis seperti ini seyogianya ada banyak.
Tiap kampung ada satu atau dua juga bisa aja…
Barangnya toh bisa beda-beda…
Antar rumah bisnis malah bisa saling berkontak-kontak-an… tukeran koleksi dan barang kan bikin penyegaran.

Kalo ada banyak… kayak wabah bisnis warnet atau laundy… dimana-mana ada
Terutama di setiap… ingat : di setiap rumah anggota TDA
Mungkin kewirausahaan jadi makin cepat pemerataannya
Mungkin nda ada lagi TDB yang nda wisuda-wisuda, semua wisuda cepet dengan predikat Cum laude
Mungkin para sales produk macem-macem pun akan melirik traffik yang terjadi di rumah Anda
Sebagai new channel distribusi buat barangnya
Anda mungkin panen barang macem-macem…
Kelola saja...

( ada yang acung tangan : her, kalo dagangku baju aku bisa bikin rumahku juga rumah bisnis baju, kalo aku bisnis jilbab rumahku juga bisa dibikin rumah bisnis jilbab… lha ini masalahnya aku bisnis sedot WC itu…..???? )